CIRI MANUSIA YANG DICINTAI ALLAH

Oleh:

Nurhadi, S.Sos.I. M.H.

(Wakil Sekretaris PCNU Nabire)

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْاَحَدِ الصَّمَدِ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْإِتِّحَادِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ دَعَانَا بِحُبِّ الْبِلَادِ. الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ أَرْسَلَ لِلْعَالَمِيْنَ اِلَى يَوْمِ الْمَعَادِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Ma’ashiram muslimin jamaah jum’ah rahimakumullah

Mari kita awali ibadah jumat kita kali ini dengan bersyukur atas segala nikmat Allah yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Hari ini, di tengah kehidupan dengan ilmu pengetahun, teknologi dan niformasi yang samakin berkembang kita harus semakin dekat dengan Allah swt, karena sedikit saja kita berpaling dari nikmat-nikmat Allah sudah pasti kita akan masuk kedalam golongan orang-orang yang merugi bahkan bisa jadi termasuk dalam golongan orang yang celaka. Maka mari kita gunakan kesehatan, kesempatan dan segala anugerah Allah ini untuk beribadah kepada Allah sebagai sarana mendekatkan diri kepada-Nya.

Sholawat dan salam selalu kita sanjung agungkan kepada Nabi Agung kita Rasulullah Muhammad saw semoga kita akan diakui sebagai ummatnya yang akan mendapatkan syafaatnya di yaumil kiamah.

Hadirin rahimakumullah

Tak lupa sebagai wasiat dalam khutbah jumat ini, mari sama-sama kita meningkatkan kualitas takwa kita kepada Allah swt. dengan cara tunduk dan patuh terhadap sayariahnya, mejalankan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya. Juga takwa yang dapat medatangkan cinta Allah kepada kita

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Dalam kitab Nashoihul 'Ibad, Imam Nawawi Al-Bantani, menjelaskan beberapa sifat manusia yang mendapatkan cinta Allah. Hal ini sangat penting karena cinta Allah adalah tujuan utama kehidupan seorang mukmin.

Allah SWT berfirman:

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا

"Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia berbuat kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya." (QS. An-Nisa: 125)

Ayat ini mengisyaratkan bahwa cinta Allah bukanlah sesuatu yang datang secara kebetulan. Ia adalah hasil dari amal saleh, ketulusan, keikhlasan dan ketaatan beribadah kepada Allah swt. Imam Nawawi mengajarkan kepada kita bahwa beberapa ciri-ciri manusia yang dicintai Allah:

1. Takwa kepada Allah

Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah: 4)

Takwa adalah inti dari keimanan. Menurut Imam Nawawi dalam Nashoihul 'Ibad, takwa berarti menjaga diri dari dosa dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Nabi SAW bersabda:

اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ

"Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada." (HR. Tirmidzi)

Takwa juga mencakup menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, termasuk keluarga, tetangga, dan masyarakat. Orang yang bertakwa selalu berhati-hati dalam perkataan dan perbuatan agar tidak merugikan orang lain.

2. Berbuat Ihsan (Kebaikan)

Allah SWT berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan (kebaikan)." (QS. Al-Baqarah: 195)

Menurut Imam Nawawi, ihsan adalah tingkatan tertinggi dalam ibadah. Nabi SAW menjelaskan:

أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

"Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Dia selalu melihatmu." (HR. Muslim)

Selain itu, ihsan juga berarti menebar manfaat kepada sesama. Nabi SAW bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR. Thabrani)

Orang yang berbuat ihsan selalu berusaha memberikan yang terbaik, baik dalam bentuk harta, tenaga, maupun ilmu atau dalam bentuk tutur kata yang baik serta sikap yang bijaksana. Hadirnya orang yang ikhsan ditengah-tegngah masyarakat mampu memberikan kesejuka dn kenyamanan orang-orang yang ada di sekelilingnya.

3. Sabar dalam Segala Keadaan

Allah berfirman:

وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

"Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar." (QS. Ali Imran: 146)

Sabar memiliki tiga bentuk utama:

1. Sabar dalam ketaatan, seperti menjalankan shalat, puasa, dan zakat.
2. Sabar menjauhi maksiat, seperti meninggalkan perbuatan zina, riba, dan lainnya.
3. Sabar menghadapi takdir, seperti menerima musibah dengan ikhlas dan tawakal.

Dalam Nashoihul 'Ibad, Imam Nawawi menjelaskan bahwa sabar adalah tanda kesempurnaan iman. Rasulullah SAW bersabda:

الصَّبْرُ ضِيَاءٌ

"Kesabaran adalah cahaya." (HR. Muslim)

4. Tawakal kepada Allah

Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal." (QS. Ali Imran: 159)

Tawakal adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berusaha dengan maksimal. Tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi yakin bahwa hasil akhir ada di tangan Allah. Nabi SAW bersabda:

لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

"Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki sebagaimana burung yang pergi pagi dalam keadaan lapar dan kembali sore dalam keadaan kenyang." (HR. Tirmidzi)

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah

Ke empat sifat yang telah dijelaskan tadi adalah ciri-ciri orang yang dicintai Allah. Kita harus berusaha menanamkan sifat-sifat ini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara selalu bertakwa kepada Allah, berbuat ihsan, bersabar, dan bertawakal kepada Allah swt

Marilah kita memohon kepada Allah agar diberi kekuatan untuk menjadi hamba-Nya yang dicintai. Dan semoga kita termasuk golongan yang memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin ya Rabbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ